Tampilkan postingan dengan label Materi Jaringan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Jaringan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Januari 2023

SUBNETING

 Subnetting adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan jaringan menjadi beberapa subjaringan yang lebih kecil. Teknik subnetting biasanya digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan, seperti sistem dan network administrator dalam bekerja.

Sebelum mengetahui cara untuk menghitung subnetting, perlu diketahui bahwa metode ini berpusat pada 4 hal, yaitu jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Menyadur laman resmi dari SMKN 1 Ketapang, berikut contoh subnetting.

Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah network address 192.168.1.0/26?

Analisanya, 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

1. Jumlah subnet

2x, di mana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet.

2. Jumlah host per subnet

2y – 2, di mana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host

3. Blok subnet

256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Hos dan broadcast yang valid

Mengetahui host dan broadcast yang valid memerlukan tabel dengan catatan host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Tabel host dan broadcast yang valid. Foto: SMKN 1 Ketapang
Tabel host dan broadcast yang valid. Foto: SMKN 1 Ketapang

Tujuan Subnetting

Menurut laman resmi Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Bengkulu, hadirnya teknik subnetting dapat memudahkan seorang network administrator dalam mengamankan jaringan.

Selain itu, ada beberapa tujuan lain dari teknik subnetting ini yang perlu untuk diketahui, yaitu:

  1. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 = 244 alamat yang tidak terpakai).

  2. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

  3. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.

  4. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan.

  5. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.

  6. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.

  7. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

Jumat, 22 Maret 2019

Materi Setting IP Address

Setting IP Address

Kali ini saya akan menerangkan materi tentang setting IP Address pada linux.
Kali ini saya akan menjelaskan cara Konfigurasi IP Address dan Konfigurasi Network di Debian Server. Ip addres dan konfigurasi network dibutuhkan oleh suatu server untuk berkomunikasi dalam jaringan tersebut. Bayangkan apabila suatu server tidak memiliki konfigurasi network, dia hanya akan menjadi server. Ya benar tetap akan menjadi server, hanya kehilangan fungsionalnya sebagai server untuk berkomunikasi ke jaringan. 

Rabu, 20 Maret 2019

Materi Osi Layer


Kali ini saya akan menjelaskan mengenai Model OSI Layer

OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Post ini membahas tentang pengertian dan fungsi layer OSI.
Dahulu ketika OSI belum digunakan, perangkat komunikasi yang berasal dari vendor berbeda tidak dapat saling berkomunikasi. Alat komunikasi yang diciptakan oleh IBM tidak dapat berkomunikasi dengan vendor lain. Sehingga dibentuklah standard OSI.

 
OSI Layer
Pengertian dan Fungsi Layer OSI
OSI yang merupakan singkatan dari Open Systems Interconnect memiliki tujuh buah layer yang dirinci sebagai berikut:
  1. Application Layer
  2. Presentation Layer
  3. Session Layer
  4. Transport Layer
  5. Network Layer
  6. Data Link Layer
  7. Physical Layer
Penjelasan Masing-masing Layer
Berikut ini adalah penjelasan dari fungsi masing-masing layer OSI yang telah disebutkan di atas.
Physical Layer
Physical layer adalah layer OSI yang terletak di paling bawah. Physical layer bertugas mendefinisikan media transmisi jaringan ke media fisik serta membawa sinyal ke layer yang lebih tinggi.
Phyical layer memberikan hal berikut:
  1. Data encoding (bagaimana merepresentasikan binari 1, menerima dan mengelola bit)
  2. Physical medium attachment (mengakomodasi kemungkinan dalam berkomunikasi dengan media tertentu)
  3. Transmission technique (transmisi digital atau analog)
  4. Physical medium transmission (mentransmisikan bits sebagai electrical atau optical signal ke media fisik)
Data Link Layer
Layer kedua dari 7 layer OSI adalah data link layer. Layer ini bertugas untuk mengaktifkan dan mengakhiri link logical di antara dua node.
Selain itu Data link layer juga bertugas mengontrol frame dan memanage akses dari media tertentu, misalnya apakah suatu node memiliki hak untuk menggunakan media fisik.
Network Layer
Network layer bertugas untuk melakukan kontrol terhadap pengalamatan subnet. Network layer juga yang memutuskan path mana yang harus digunakan sesuai keadaan jaringan, prioritas layanan, dan faktor-faktor lain.
Selain itu Network layer juga melakukan frame fragmentation, logical-physical address mapping, dan penghitungan penggunaan subnet..
Transport Layer
Transport layer bertugas untuk memastikan pesan yang dikirim bebas dari error. Sesuai namanya, transport layer yang mengelola ketika ada pesan yang hendak dikirim di dalam suatu jaringan.
Transport layer melakukan hal berikut:
  1. Message segmentation (memecah pesan menjadi bagian-bagian kecil).
  2. Message acknowledgement (memberikan pengiriman pesan yang reliable).
  3. Message traffic control.
  4. Session multiplexing.
Session Layer
Session layer bertugas menetapkan dan mengakhiri session (sesi) di antara dua host yang sedang berkomunikasi. Tugas Session layer:
  1. Session establishment, maintenance, and termination.
  2. Session support (memberikan security, logging, dsb).
Presentation Layer
Presentation layer bertuhas untuk menyajikan data kepada Application layer. Presentation layer ini ibarat sebagai translator dari sebuah jaringan.
Presentation layer bertugas untuk melakukan:
  1. Character code translation (misalnya ASCII ke EBCDIC).
  2. Data conversion: (bit order, CR-CR/LF, integer-floating point, dsb).
  3. Data compression: mengurangi jumlah bit yang harus ditransmisikan ke jaringan.
  4. Data encryption: encrypt data untuk keamanan (misalnya password encryption).
Application Layer
Application layer berfungsi sebagai interface untuk user dan proses aplikasi untuk mengakses layanan jaringan.
Fungsi yang diberikan di Application layer di antaranya:
  1. Resource sharing and device redirection.
  2. Remote file access.
  3. Remote printer access.
  4. Inter-process communication.
  5. Network management.
  6. Directory services.
  7. Electronic messaging (such as mail).
  8. Network virtual terminals.
Silahkan saksikan video berikut ini:



KESERUAN SAAT SOSIALISASI BUDAYA POSITIF DI SMKN 1 SAMPANG

                 Budaya Positif adalah materi yang ada pada modul 1.4 pada Pendidikan Guru Penggerak. Materi ini mencakup materi inti mengen...